Assalamuaikum wr.wb
Saya Dinda Mardiliya ingin membagi cerita tentang perubahan sosial pada masa pandemi covid 19 di desa saya.
Saya tinggal di desa Sumbergirang di kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sumbergirang merupakan salah satu dari beberapa desa lainnya yang tepat berada di tengah-tengah kota lasem dengan keaadan desa yang sejuk, tentram, asri serta banyaknya akan pondok pesantren atau peninggalan sejarah lainnya membuat desa sumbergirang terkenal akan toleransinya. Tapi suasana itu seketika berubah saat adanya virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus.
Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID 19. Virus Corona bisa menyebaban gangguan ringan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Dengan keberadaan virus corona ini banyak masyarakat desa sumbergirang yang enggan untuk keluar rumah karena pemerintah pun sudah menetapkan work from home atau bekerja dari rumah hal tersebut membuat ikatan erat toleransi di desa sumbergirang menjadi luntur.
FENOMENA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Dengan adanya covid 19 yang sudah menyebar luas membuat keadaan berubah mulai dari yang keluar wajib memakai masker, wajib sering-sering mencuci tangan dan harus menjaga jarak satu sama lainnya. Membuat keadaan di desa ku berubah tapi masyarakat sudah mulai terbiasa akan adanya perubahan itu dan mereka juga patuh terhadap aturan yang diberikan pemerintah. Keberadaan covid ini berdampak pesat akan perekonimian masyarakat desa ku tapi di sisi dampak negatif covid 19 ini membawa dampak positif yaitu warga yang jarang berkumpul dengan keluarganya sekarang harus berkumpul dengan keluarga dan menghabiskan waktu banyak dengan keluarga and start something with enthusiasm and always be grateful for what is happening now.
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Desa sumbergirang yang dikenal sebagai desa yang kaya akan toleransi seketika berubah karena aturan pemerintah yang harus stay at home, work from home serta social distancing membuat warga jarang berkumpul serta tidak diperbolehkan kontak langsung atau berjabat tangan membuat ikatan masyarakat melemah dan juga aturan stay at home berpengaruh pada masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat yang tidak memiliki persediaan makanan dirumah. Tetapi semua aturan itu harus kita laksanakan demi kebaikan bersama dan agar Rantai Corona Virus terputus dan kita bisa kembali beraktivitas.
SRATEGI KEBIASAAN ADAPTASI BARU
Dengan adanya aturan pemerintah stay at home pemerintah pin juga harus lebih memperhatikan masyarakat yang kurang mampu yang lebih membutuhkan kebutuhan pangan serta diberikannya sanksi pada orang-orang yang melanggar aturan pemerintah karena satu kecerobohan bisa membahayakan nyawa banyak orang.
Kesimpulan dari cerita saya adalah kemunculan Covid 19 ini membuat banyak perubahan sosial mulai dari kebiasaan masyarakat desa yang suka berkumpul bersama tetangga kini kebiasaan tersebut harus dihindari serta kebiasaan berjabat tangan pun harus dihindari agar Covid 19 tidak menyebar. Tapi masyarakat pun harus taat kepada aturan pemerintah maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan serta selalu mematuhi protokol kesehatan agar Covid 19 ini usai dan kebiasaan lama bisa kita lakukan kembali.
Wassalamuaikum wr.wb
Penulis: Dinda Mardiliya 12 Ips 4 (04) dindamardiliya08@gmail.com